CURHAT MENGENAI SERBUK BESI YANG MASUK KE MATA

PENGALAMAN MATA TERKENA SERBUK BESI

Sobat tukang bubut amatiran,pekerjaan bengkel memang pekerjaan yang penuh dengan resiko.Banyak sekali bahaya yang mengintai seorang karyawan bengkel,terutama bengkel permesinan atau lebih tepatnya bengkel las dan bubut.Saya yakin sebagian besar dari karyawan bengkel sudah tahu atau mungkin justru sudah pernah mengalami apa yang kali ini akan saya ceritakan.Sebuah pengalaman buruk seorang karyawan bengkel bubut dan las.

Sebagai seorang tukang bubut tentu sudah hal yang biasa dalam menggunakan mesin gerinda,baik itu gerinda tangan atau gerinda pahat bubut.Keduanya sama-sama menimbulkan resiko yang besar jika sedang bernasib tidak bagus atau sedang lalai.Kenapa saya katakan sedang bernasib tidak bagus,karena terkadang orang lain yang menggerinda tetapi resikonya kita yang menerimanya.Dalam hal ini adalah serbuk besi saat menggerinda mengenai kita sementara orang lain yang menggerinda justru aman-aman saja.Karena serbuk gerinda ini beterbangan kemana-mana.Saya katakan lalai karena itulah salah satu kebiasaan buruk yang ada pada kita,kita lebih sering tidak memperhatikan keselamatan kerja,kita lebih mementingkan resiko buruk yang akan kita terima.

Pernah suatu ketika,pada saat mengasah pisau bubut saya rasakan ada sesuatau yang mengganjal dimata saya.Sebagai reflek dari apa yang saya rasakan ini tentu tangan saya langsung mengucek mata saya.Sebagai kasus pertama tentu saya masih belum tahu tentang permasalahan seperti ini.Seperti biasa,aktifitas saya dalam bekerja saat itu berjalan masih normal.Membubut,mengelas dan sebagainya.Menjelang sore ketika waktunya untuk pulang kerja,mata ini terasa masih mengganjal.Saya pikir ini adalah efek dari mengelas yang tadi saya lakukan.Hal ini saya biarkan saja tanpa ada tindakan apapun.Sampai pagi hari akhirnya baru saya sadari ternyata mata saya merah sekali.Terasa sangat perih dan sakit jika terkena cahaya lampu.Setelah melakukan aktifitas pagi diantaranya adalah sarapan dan siap-siap kerja,kemudian saya putuskan dulu untuk pergi ke pasar.Saya akan membeli daun sirih yang akan saya gunakan untuk mencuci mata saya.

Singkat cerita kemudian daun sirih ini saya cuci dan saya ambil dua lembar.Dua lembar daun sirih ini saya remas-remas kemudian saya masukkan kedalam segelas air panas penuh.Pekerjaan berjalan seperti biasa meskipun ada sedikit kendala yang saya dapati dari mata saya ini.Setelah dirasa air daun sirih tadi dingin,saya buang dahulu daun sirihnya.Saya tempelkan mata saya pada bibir gelas,dengan menundukkan kepala,kemudian mata saya kedip-kedipkan pada air daun  sirih ini.Kegiatan ini saya lakukan berulang-ulang,setiap hari bisa lima atau tujuh kali.Kegiatan ini biasa saya sebut dengan limbang mata.Satu dua hari mata masih terasa pedih dan masih merah,setiap hari saya masih selalu melimbang mata saya.Sampai pada saat dimana kalau tidak salah ini terjadi pada hari ke tujuh.Pada saat dimana saya melihat seperti ada sebuah pasir yang berada pada dasar gelas.Mata saya juga sudah terasa rada enak,tidak begitu perih.Pembaca pasti tahu bagaimana rasanya jika kita kelilipan kemudian kita berhasil membuang benda yang masuk ke mata,pasti rasanya beda.Setelah itu mata saya tidak lagi terasa perih walaupun masih rada merah.Hingga kemudian mata saya sampai benar-benar pulih seperti sedia kala.Ternyata penyebab mata merah saya adalah ada serbuk besi yang masuk ke mata,bukan karena terkena sinar las.

Pengalaman saya tidak berhenti sampai disitu saja.Sudah banyak makan garam saya tentang serbuk besi yang masuk ke mata.Kejadian kedua terjadi ketika saya sedang membubut,tiba-tiba terasa seperti ada serbuk yang masuk ke mata saya.Saya terus berusaha untuk membuat mata saya melotot,tidak berkedip sedikitpun.Saya pergi menuju sepeda motor,arah tujuan saya adalah spionnya.Saya akan gunakan spion motor untuk melihat mata saya dan ternyata benar,ada serbuk besi yang menempel dimata saya.Saya ambil uang kertas yang masih baru kemudian saya lipat sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah sudut yang lancip.Lancipnya uang kertas ini akan saya gunakan untuk mencongkel serbuk besi yang ada di mata saya.Dengan sedikit berlinang air mata akhirnya serbuk besi ini pun bisa terangkat.Dengan demikian selamatlah mata saya dari gangguan ini.

Pengalaman ketiga terjadi ketika saya sedang mengasah pahat bubut.Seperti biasa saya langsung bergegas ke spion sepeda motor.Saya coba untuk melihatnya,ternyata tidak terlihat.Timbul pemikiran berarti ini hanya perasaan saya saja,tidak ada serbuk besi yang masuk ke mata.Anehnya sampai sore bahkan sampai malam hari mata saya masih terasa mengganjal,hampir sama seperti ketika terkena api las-lasan.Sampai suatu ketika ketika adik saya menanyakan perihal mata saya,kenapa mata saya merah sebelah.Saya pun masih menganggap ini tidak apa-apa,karena saya rasa masih normal untuk melihat.Hingga keesokan harinya mata saya benar-benar terasa sakit untuk melihat,apalagi jika terkena angin,perih banget rasanya.Dengan sangat hati-hati saya mengendarai motor saya ke tempat kerja.

Sesampainya di tempat kerja,saya langsung keliling untuk mencari rumah sakit yang bisa mengangkat serbuk besi yang ada di mata saya.Sudah begitu banyak rumah sakit ternyata tidak ada yang sanggup dan hanya memberikan surat pengantar saja.Sebenarnya ada sebuah klinik kecil langganan bengkel untuk berobat,dan sudah biasa menangani kasus seperti saya ini,cuma harus menunggu sore hari.Karena pada pagi harinya sang dokter harus praktek di sebuah rumah sakit.Akhirnya saya putuskan untuk menunggu sampai sore.

Sekitar jam lima sore saya berangkat ke klinik langganan bengkel.Setelah mendaftar saya diminta untuk menunggu.Tidak lama datanglah dokternya,kemudian ditanya,sakit apa mas,,?.Ini dok,mata saya kena serbuk besi.Pertama kali yang dilakukan dokter ini adalah justru marah-marah kepada saya.Saya di tanya ini dan itu kenapa tidak menggunakan kaca mata.Hal ini dia tanyakan karena sudah cukup sering menangani kasus ini,dan pasiennya adalah dari tempat dimana saya bekerja.Saya diminta untuk berbaring,membuka mata lebar-lebar.Kemudian sang dokter mengambil sebuah jarum suntik yang di bengkokkan.Diambilnya lampu senter kemudian di cek berada di sebelah mana serbuk besi itu.Setelah ketemu kemudian diarahkannya jarum itu menuju target.Sangat terasa di mata ketika ujung jarum itu mulai bersentuhan dengan serbuk besi.Grek-grek,dua tiga gerakan jarum terhadap serbuk besi yang menempel pada mata saya.Kemudian saya diminta untuk beristirahat sejenak,dalam hal ini adalah mengistirahatkan mata,karena pasti pegal.Sang dokter kemudian mengisi suntikannya sengan air steril.Disiramlah mata saya dengan air itu.Kembali dia mengecek mata saya dengan menggunakan senter dan ternyata masih ada.Mulailah untuk eksekusi yang kedua,dengan cara yang sama hingga diputuskan benar-benar serbuk besi sudah terangkat.Mata saya di perban dan saya diberi sebuah salep mata,katanya untuk mencegah infeksi.Sebelum pulang tidak lupa saya harus membayar ongkos lima puluh ribu rupiah ( sebagai catatan hal ini terjadi sekitar tahun 2009 ).Seiring berjalannya waktu mata saya ini kembali normal dalam dua atau tiga hari.

Pengalaman ke empat saya tentang serbuk besi ini terjadi belum lama,mungkin tiga atau empat bulan yang lalu.Masih bisa saya atasi dengan menggunakan uang kertas yang baru.Ketika ada teman saya yang terkena serbuk besi,saya perintahkan untuk melihatnya dahulu pada spion sepeda motor.Ternyata tidak terlihat.Kemudian saya sarankan untuk menyiramnya dengan air bersih sampai benar-benar telepas dan cara ini pun berhasil.

Sudah sangat sering saya mengalami kejadian seperti ini.Saran saya untuk mencegah hal ini terjadi adalah menggunakan kaca mata.Jika sudah terasa terkena serbuk besi maka jangan kedipkan mata anda apalagi menguceknya.Hal ini akan mengakibatkan serbuk besi menjadi menancap lebih dalam pada mata anda dan tentu akan semakin sulit untuk mengangkatnya.Anda bisa menggunakan uang kertas yang masih baru atau dengan cara yang lebih simpel yaitu dengan menyiramkan air ke mata.Biasanya jika tidak terlihat ketika mata dilihat dengan kaca,serbuk besi ini menempel tepat pada kornea mata,bagian bulat mata yang berwarna hitam.Jika sudah benar-benar menancap saran terbaik saya adalah pergilah ke dokter.Berikan tugas ini pada spesialisnya.Ingat mencegah lebih baik daripada mengobati.Semoga bermanfaat,Tukang Bubut amatiran.

Silahkan dibaca juga :
cara membuat drat dengan mesin bubut