MEMAHAMI BEBERAPA TIPE GARIS PADA GAMBAR TEKNIK
Setelah kita membahas tentang cara membaca gambar teknik ala TUKANG BUBUT amatiran dengan cara sistem kubus,kali ini kita lanjutkan dengan mencoba untuk membahas tentang tipe-tipe garis pada sebuah gambar teknik.Hal ini tentu sangat penting untuk mengetahui tentang maksud dari sebuah gambar teknik itu sendiri.
Diantara garis-garis itu antara lain :
- Garis benda/garis tebal kontinu/garis nyata.Garis ini mempunyai ketebalan yang paling tinggi diantara garis-garis yang lain.Garis ini menunjukkan bagian dari benda kerja yang terlihat jelas/tampak nyata,tidak tertutup sebuah bidang dari sebuah benda.
- Garis putus-putus.Garis ini berfungsi kebalikan dari garis benda,yaitu untuk menunjukkan bagian dari sebuah benda yang tertutup sebuah bidang.Misalnya garis untuk menunjukkan sebuah lubang.
- Garis sumbu.Garis ini berbentuk strip titik-strip titik.Garis ini berfungsi sebagai sebuah sumbu pada gambar atau sebagai garis tengah sebuah bidang gambar.
- Garis ukuran.Garis ini menunjukkan ukuran sebuah jarak pada gambar.Garis ini biasanya juga diberikan warna yang berbeda dengan garis benda,fungsinya agar memudahkan dalam melihat bentuk sebuah benda.
- Garis tipis kontinu.Garis ini mempunyai ketebalan dibawah garis benda/garis tebal kontinu.Garis ini digunakan untuk membuat garis ukur,garis arsir atau garis-garis bantu.
Selanjutnya mari kita coba untuk membaca sebuah gambar diatas.Gambar tersebut merupakan gambar sebuah benda kerja yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 150 x 100 dengan ketebalan 25.Jika dilihat dari atas maka yang nampak dari benda tersebut adalah sebuah kotak persegi panjang dengan ukuran 150 x 100 , terdapat sebuah lubang dengan diameter 50 ( ukuran dilihat dari tampak depan ) yang terletak di tengah-tengah benda.Hal ini terlihat dari garis sumbunya yang tidak ada keterangan detail jaraknya dari pinggir.Jika terdapat jaraknya dari pinggir,misalnya 80,maka lingkaran tersebut tidak berada pada tengah-tengah kotak,melainkan pada jarak 80 dari pinggir.
Pada benda tersebut juga terdapat 4 buah lubang dengan ukuran diameter 15.Karena tidak terdapat keterangan kedalamannya maka lubang ini juga tembus.Untuk lubang yang tidak tembus biasanya terdapat keterangan dengan menuliskan dp atau deepth ( kedalaman ) disertai dengan angka yang menunjukkan kedalaman lubang tersebut. Ke empat lubang ini mempunyai jarak 75 yang diambil dari titik tengah benda ( titik pertemuan dua garis sumbu ).Ingat,jangan mengambil ukuran 4 lubang ini dari pinggir benda yaitu dari ukuran 100 - 75 dibagi 2 atau 150 - 75 dibagi 2,hal ini tidak benar karena setiap pekerjaan seperti ini biasanya ukuran diambil dari titik tengah benda,terlebih jika melihat gambar diatas maka jarak 75 harus diambil dari titik tengah benda.
Garis-garis yang membentuk persegi panjang,lingkaran 50 dan 15 merupakan garis benda atau garis nyata.Garis strip titik-strip titik merupakan garis sumbu.Garis-garis yang berwarna merah merupakan garis ukuran.Disana juga terdapat huruf A pada salah satu sumbunya.Penjelasan dari huruf ini terdapat pada tampak depan.
Pada tampak depan,gambar ini terdapat bidang yang diarsir.Huruf A pada garis sumbu pada tampak atas menunjukkan benda kerja tersebut dipotong tepat pada garis sumbu ( A-A ).Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan bagian dalam dari benda tersebut jika dilihat dari tampak depan,yaitu pada lubang diameter 50.Oleh karena itu pada tampak depan bagian yang terpotong diarsir dan pada diameter 50 digambar dengan garis nyata/benda.Untuk menujukkan lubang 50 ini cara lain,yaitu seperti pada tampak kanan,dimana tidak ada bagian yang diarsir tetapi pada diameter 50 dibuat garis putus-putus yang menunjukkan garis yang tidak terlihat.Untuk memberikan ukuran ketebalan benda bisa diletakkan pada tampak depan atau kanan.Bahkan untuk tampak kanan ini bisa saja tidak digambar karena sudah terwakili dengan tampak depan.
Semoga bermanfaat,TUKANG BUBUT amatiran.
No comments:
Post a Comment