Thursday, 8 September 2016

CARA MEMBUBUT AS HIDROLIK BESAR SUPAYA TIDAK CACAT


Salah satu bagian dari hidrolik yang bersentuhan langsung dengan perangkat anti kebocoran / seal adalah as / rod hidrolik.Oleh karenanya as ini harus benar-benar halus,rata dan lurus,ada sedikit cacat saja bisa berakibat fatal yaitu kebocoran.

Cacat / rusaknya sebuah as hidrolik bisa disebabkan oleh berbagai hal,diantaranya :
  1. Usia pemakaian hidrolik
  2. Cacat karena kesalahan pada saat bongkar muat 
  3. Cacat karena kecelakaan kerja saat proses permesinan
Dan mungkin masih ada hal lain yang mempengaruhi akan kualitas as hidrolik ini.Dalam kaitannya dengan cacatnya as hidrolik ini , akan kita bahas tentang penyebab kerusakan as hidrolik yang disebabkan oleh kecelakaan kerja pada saat proses permesinan.

Sebagai seorang tukang bubut dan tentu ini adalah manusia,maka selamanya manusia itu tidak akan terlepas dari kesalahan.Oleh karena itu dalam pembahasan ini bukan bermaksud untuk menghilangkan sebuah kesalahan,tetapi hanya sekedar mengurangi / meminimalisir kesalahan yang terjadi.Sehingga juga bisa meminimalisir cacatnya sebuah as hidrolik akibat kecelakaan kerja pada saat proses permesinan.Pembahasan ini akan menitikberatkan pada proses permesinan untuk as hidrolik yang berukuran besar dan dikerjakan dengan menggunakan alat bantu mesin bubut yaitu steady rest atau biasa disebut bril mati.

MEMBUBUT AS HIDROLIK BESAR MENGGUNAKAN STEADY REST


Diantara hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mengerjakan as hidrolik yang besar adalah :

1.Pemeriksaan benda kerja / as hidrolik.

  Sebenarnya pemeriksaan benda kerja ini tidak hanya dilakukan ketika  mengerjakan as hidrolik saja,hal ini seharusnya dilakukan untuk setiap proses permesinan.Terlebih untuk proses mengerjakan as hidrolik,hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya proses pekerjaan yang sia-sia.Sia-sia ini maksudnya adalah setelah benda kerja diangkat dan diproses permesinan ternyata as ini terdapat cacat yang disebabkan oleh hal lain sebelum proses permesinan.Oleh karena itu pemeriksaan ini sangat diperlukan untuk mengerjakan as hidrolik,terlebih untuk as hidrolik yang berukuran besar.Proses angkat yang berat,membutuhkan pemikiran yang cermat dan ternyata setelah diproses justru ada cacat sebelumnya,dan ini adalah sebuah kesalahan.

2.Persiapan sebelum mengangkat.

   Setelah melewati proses pemeriksaan dan hasilnya bagus,langkah selanjutnya adalah mempersiapkan as hidrolik untuk proses mengangkat.Perhatikanlah gambar teknik untuk as hidrolik ini secara seksama.Jika pada kedua ujungnya akan diproses permesinan maka pada prose mengikantnya di ragum kita tidak perlu memberinya alas atau bantalan.Potonglah kardus pembungkus as hidrolik dengan panjang yang disesuaikan.Acuannya adalah seberapa panjang kita akan mengikatnya diragum dan seberapa panjang bagian yang akan di bubut pada ujung yang satunya.Pasang pada as hidrolik kemudian ikat dengan lakban pada setiap ujung kardus supaya tidak licin.Persiapkan pula kardus hidrolik dengan panjang 100 mm dan dibelah pada lingkarannya.Kardus ini nantinya akan digunakan sebagai bantalan as hidrolik pada rahang steady rest / bril mati.

3.Proses pemasangan steady rest.

   Pasanglah steady rest pada tempat yang sesuai dengan panjang as hidrolik.Pertimbangannya adalah seberapa panjang as hidrolik yang akan diikat di ragum dan seberapa panjang bagian yang akan dibubut.Dari bagian yang akan dibubut ini berikanlah jarak sekitar 50 mm dari tempat rahang steady rest / bril mati.

4.Proses pengangkatan.

   As hidrolik memang memerlukan perlakuan yang lebih dibanding dengan benda kerja yang lain.Untuk mengangkatnya diperlukan sebuah kehati-hatian ekstra.Terlebih untuk as hidrolik yang berukuran besar maka saran saya adalah gunakanlah alat bantu angkat yang sesuai dan memadai.Untuk itu sangat disarankan untuk menggunakan takel / chain block untuk mengangkatnya,baik yang manual ataupun yang elektrik.Alat bantu ini juga harus dalam kondisi normal,jangan menggunakan alat-alat yang tidak bagus kondisinya karena justru akan mengganggu proses pengangkatan benda kerja.Juga disarankan untuk menggunakan vanbelt untuk mengikat as hidrolik dengan pengait takel,jangan menggunakan rantai takel secara langsung.Disamping licin,rantai ini juga akan berpotensi untuk merusak as hidrolik karena gaya gravitasi dan berat as hidrolik itu sendiri.Gunakan vanbelt dan lebarkan posisinya untuk keseimbangan as hidrolik ketika diangkat.

4.Proses pemasangan benda kerja.

   Setel ragum sehingga rahangnya sesuai dengan diameter benda kerja yang akan di ikat.Angkat benda kerja dengan hati-hati dan selalu waspada dengan benda kerja dan sekitarnya.Karena ini merupakan benda kerja yang besar sehingga resikonya juga besar.Masukkan benda kerja ke ragum dengan bagian yang akan di ikat sepanjang 30 mm.Ini sifatnya opsional,terserah pada tukang bubutnya.Bagian yang akan bersentuhan dengan rahang steady rest jangan langsung diletakkan,pasanglah dahulu kardus hidrolik yang tadi sudah dipotong dengan panjang 100 mm pada as hidroliknya.Kardus ini berfungsi sebagai bantalan agar as hidrolik tidak bersentuhan dengan rahang steady rest secara langsung sehingga as hidrolik tidak rusak atau cacat.Supaya lebih jelas,berikut saya lampirkan gambarnya.Cara penyetelan benda kerjanya akan kita bahas berikutnya.Semoga bermanfaat,TUKANG BUBUT amatiran.

cara membubut as hidrolik yang besar menggunakan steady rest supaya tidak cacat


Baca juga :






No comments:

Post a Comment