Sunday 29 November 2015

Cara mengatasi hidrolik agar tidak turun sendiri dengan cara pasang check valve

CHECK VALVE



     Sobat Tukang Bubut amatiran,salah satu sistem keamanan / safety dalam sistem hidrolik adalah dengan memasang check valve.Maksudnya adalah sebagai contoh misalnya kita sedang mengoperasikan sebuah hidrolik,kalau seandainya tiba tiba selang / hose nya putus/pecah tentu hidrolik akan otomatis turun sendiri.Jika hidrolik kita pasang check valve maka dalam kondisi ini hidrolik tidak akan turun sendiri.Sehingga aman,menjaga dari jatuhnya barang yang kemungkinan bisa menimppa operator atau pun barang yang lain.

     Pada check valve terdapat 4 lubang port yang terbagi menjadi 2 bagian.Port A ( hose / selang ) ke port A ke port hidrolik,dan port B ( hose/selang ) ke port B hidrolik.Jika melihat pada gambar diatas,A dan B merupakan port yang akan dipasang hose/selang hidrolik,sedangkan port A dan port B merupakan port yang akan berhubungan langsung dengan hidrolik.Untuk menyambung port A dan B ini biasanya menggunakan pipa hidrolik tidak menggunakan hose/selang.

     Bagian-bagian terpenting dari sebuah checkvalve adalah piston,valve,per/spring dan penahan per/spring.
Terdapat satu sistem layaknya klep / valve pada sepeda motor.Jika melihat gambar diatas,maka warna merah adalah piston,hijau adalah valve zigzag merupakan per/spring dan kuning adalah penahan per/spring.Bagian-bagian ini akan bekerja bersama-sama sehingga membentuk sebuah sistem kerja.


SISTEM KERJA CHECK VALVE DAN CARA MENGATASI HIDROLIK AGAR TIDAK TURUN SENDIRI


     Jika kita masukkan oli bertekanan melalui A maka oli akan mendorong piston sehingga piston ini mendorong klep/valve di port B.Oli juga akn mendorong klep/valve di port A sendiri sehingga oli akan mengalir melalui lubang - lubang di klep sampai masuk ke hidrolik melalui port A.Hal ini mengakibatkan piston hidrolik terdorong ke bawah.Ini artinya as hidrolik begerak turun.

     Kebalikannya ,jika kita masukkan oli melalui B maka piston akan terdorong hingga mendorong klep di port A.Hal ini akan memberikan ruang bagi oli dibagian atas piston hidrolik untuk bisa keluar dan kembali ke tangki melalui port A.Oli bertekanan yang masuk melalui B juga akan mendorong klep di port B sehingga oli masuk ke hidrolik melalui port B dan dan piston terdorong naik.Dengan naiknya piston ini tentu juga mendorong oli di atasnya.Oli ini akan keluar melalui lubang klep dan melalui celah yang di buka oleh dorongan piston checkvalve.

     Jika kita diamkan atau tidak kita masukkan oli bertekanan,maka yang terjadi adalah,klep - klep akan terdorong oleh per/spring dan menutup lubang yang tadi digunakan sebagai jalur oli.Dorongan klep ini megakibatkan oli di hidrolik terkunci sehingga tidak bisa keluar , ini artinya hidrolik akan selalu diam,tidak bisa naik ataupun turun sendiri.Jika selang kita cabut atau putus sekalipun maka hidrolik tidak akan bisa turun sendiri.Inilah fungsi check valve sesungguhnya yaitu sebagai pengaman agar hidrolik tidak turun sendiri.

     Check valve ini sangat sering digunakan pada hidrolik jack stand untuk menahan agar as hidrolik tidak turun ketika mobil berjalan.Atau juga sebagai pengaman agar mobil tidak turun ketika mobil diam dan as hidrolik menapak ke aspal / tanah.

Semoga bermanfaat,Tukang Bubut amatiran.




No comments:

Post a Comment