Friday 14 October 2016

CARA MENGUKUR KETINGGIAN O-RING HIDROLIK

O-ring hidrolik,merupakan salah satu part hidrolik yang termasuk dalam perangkat anti kebocoran.Penggunaan o-ring ini berbeda dengan penggunaan seal-seal atau perangkat anti kebocoran yang lain.Rod seal dan piston seal digunakan pada bagian yang bergerak  sedangkan o-ring digunakan pada bagian yang diam.Kalaupun digunakan untuk bagian yang bergerak itupun hanya untuk hidrolik / pneumatik dengan tekanan rendah.Contoh untuk penggunaan o-ring ini adalah untuk menyekat oli pada cover depan hidrolik.Tidak di tempatkan dibagian dalam cover,o-ring ini diletakkan dibagian luar cover yang berfungsi untuk menyekat oli keluar dari tabung bukan dari as / rod hidrolik.Pada bagian cover ini o-ring berfungsi pada bidang yang diam,berbeda dengan seal yang ada pada bagian dalam cover.Seal yang berada di dalam cover akan bergesekan dengan sesuatu yang bergerak yaitu rod / as hidrolik.

Dalam dunia otomotif o-ring ini juga sangat sering kita jumpai,diantaranya untuk o-ring tutup klep atau untuk tutup knoken as.Penggunaan yang sama o-ring pada dunia otomotif juga digunakan untuk bagian yang diam,berbeda dengan seal yang ada di klep motor.Seal yang ada di klep motor merupakan seal yang berfungsi seperti rod seal pada hidrolik yaitu untuk bagian yang bergerak.

MENGUKUR KETINGGIAN O-RING


Bagi seorang tukang bubut yang menjadi masalah tentang o-ring ini bukan hanya masalah bocor atau tidaknya.tetapi ada hal yang jauh lebih penting yaitu ukuran groove / alurnya.Ukuran groove ini harus tepat supaya ketika dipasang o-ring ini tidak terlalu keras ( susah memasang part pasangan yang ada o-ringnya ) atau juga tidak terlalu enteng.Jika terlalu keras,disamping akan susah masangnya juga berpotensi terjadi kebocoran karena bisa saja o-ring pecah.Jika terlalu enteng juga berpotensi terjadi kebocoran karena o-ring tidak memampat oli secara sempurna.


Hal ynag menjadi ketentuan dalam mebuat groove / alur untuk o-ring ini adalah berapa ketinggian o-ring terhadap benda kerja yang dipasangi o-ring ketika o-ring tersebut di pasang.Seperti yang terlihat pada gambar di atas ketinggian suatu o-ring untuk sebuah diameter adalah 1 mm lebih besar dari diameter benda kerja.Sedangkan lebarnya adalah 0.5 mm lebih lebar dari ketebalan o-ringnya.Untuk sebuah benda kerja yang berbentuk bidang permukaan ketinggian o-ringnya adalah 0.5 diatas bidang permukaan rata tersebut.Sedangkan diameternya mempunyai 2 tipe pengukuran.
  1. ID alur / groove mempunyai ukuran yang sama dengan ID o-ring sedangkan OD alurnya adalah 1 mm lebih besar dari OD o-ring.
  2. OD alur / groove mempunyai ukuran yang sama dengan OD o-ring sedangkan ID alurnya adalah 1mm lebih kecil dari ID o-ringnya.
Fungsi toleransi ukuran alur untuk o-ring ini adalah untuk proses mengembang yang terjadi pada o-ring ketika di pasang.Jika ukuran ini dibuat pas dengan ukuran o-ringnya maka yang terjadi adalah o-ring akan keras ketika dipasang dan beresiko rusak ( pecah ).Selain toleransi ukuran alur ini juga berfungsi sebagai celah untuk memasang dan melepas o-ring itu sendiri.

MEMBUAT ALUR / GROOVE O-RING

Kebetulan TUKANG BUBUT amatiran adalah seorang tukang bubut yang bergerak di bidang hidrolik,tentu sangat sering membuat alur untuk seal - seal hidrolik.Dalam membuat alur o-ring ini saya menggunakan ukuran sebagai berikut.

Misalnya akan di buat sebuah alur pada benda kerja dengan ukuran diameter 30 mm dan o-ring mempunyai ketebalan diameter 3.5 mm.Cara menghitungnya adalah ( 3.5 x 2 ) - 1.5 = 5.5 .Angka 5.5 merupakan angka untuk pergerakan eretan lintang.Jadi ketika membuat alur untuk diameter 30 dan ketebalan o-ringnya adalah 3.5 mm maka gerakkanlah pisau dengan memutar eretan lintang sejauh 5.5 mm.Sehingga diperoleh ukuran 24.5 mm.Untuk benda kerja dengan ukuran kurang dari 30 mm biasanya angka pergeseran eretan lintang masih saya tambahi lagi dengan 0.2 mm sehingga ukurannya menjadi 24.3 mm.Untuk benda kerja yang lebih besar dari itu maka ukurannya adalah tetap yaitu eretan lintang di putar sejauh 5.5 mm.Sedangkan lebar alurnya adalah 3.5 + 0.5 mm = 4 mm.

Ukuran ini juga ada perbedaan untuk membuat alur dalam.Misalnya akan dibuat sebuah alur  dalam pada benda kerja dengan diameter dalam 50 mm dan ketebalan o-ringnya adalah 3.5 mm,cara menghitungnya adalah ( 3.5 x 2 ) - 1 = 6.Buatlah alur dalam dengan pergeseran eretan lintang sejauh 6 mm sehingga ukurannya menjadi 56 mm dan lebarnya adalah 4 mm.

Sekedar share,TUKANG BUBUT amatiran.



Monday 10 October 2016

CARA MEMASANG SEAL HIDROLIK

SEAL HIDROLIK,merupakan bagian dari hidrolik yang berfungsi sebagai penyekat oli atau bisa juga disebut sebagai perangkat anti kebocoran.Meskipun seal ini berfungsi sebagai perangkat anti kebocoran,tetap saja ada hal-hal yang bisa mengakibatkan hidrolik bocor meskipun sudah diganti atau dipasang dengan seal yang baru.Diantara penyebabnya adalah :
  1. Ruang seal / groove kotor.Hal ini bisa disebabkan oleh adanya serbuk-serbuk bekas bubutan ( proses permesinan ) yang tidak dibersihkan secara maksimal.
  2. Toleransi ukuran yang tidak sesuai sehingga seal hidrolik menjadi longgar.
  3. Cara memasang yang salah.
Diantara ketiga hal tersebut akan kita bahas tentang cara memasang seal - seal hidrolik terutama untuk rod seal / piston seal.

CARA MEMASANG ROD SEAL DAN PISTON SEAL HIDROLIK

 

Rod seal hidrolik mempunyai bentuk kurang kebih seperti gambar di atas ( jika di potong ).Perhatikan arah anak panah di atas.Sesuai keterangannya anak panah di atas menunjukkan arah tekanan oli pada sebuah hidrolik.Anak panah ini, juga menunjukkan cara peamasangan untuk seal jenis ini yaitu rod seal.Cara kerja dari seal ini terletak pada celah yang ada pada seal itu sendiri,yaitu ruang yang ada diantara anak panah tersebut.Jika ruang ini terisi oli bertekanan maka sirip seal yang ada di atas dan di bawah akan terdorong keatas dan kebawah.Jika di pasang pada sebuah cover hidrolik,bagian atas seal ini sudah pasti akan bersentuhan dengan permukaan alur / groove seal.Bagian seal ini akan terdorong dengan kuat terhadap groove tesebut sehingga terjadi kemampatan.Begitu juga dengan bagian bawahnya,bagian ini akan terdorong kuat terhadap rod hidrolik sehingga terjadi kemampatan.Jika dalam kondisi bagus maka dalam keadaan ini hidrolik tidak terjadi kebocoran.Ininya,jika dipasang pada sebuah cover , pasanglah seal ini dengan menghadapkan celah tersebut terhadap tabung hidrolik ( ke arah dalam ).

Akan lain kejadiannya jika cara memasangnya salah,dalam hal in adalah terbalik dalam memasangnya.Jika memasangnya terbalik terhadap arah tekanan oli,maka ketika terjadi tekanan kedua sirip seal tersebut justru akan semakin bergerak kebalikannya, ke bawah ( untuk bagian atas ) dan ke atas ( untuk bagian bawah ).Hal ini tentu membuat oli tidak akan mampat dan justru akan terus mengalir melewati seal ini.Hal yang sudah pasti terjadi adalah hidrolik tidak bisa digunakan karena terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh tidak terjadinya kemampatan oli bertekanan.

Seal jenis ini bisa juga digunakan untuk piston seal.Cara memasangnya mempunyai prinsip yang sama yaitu arah tekanan oli.Jika seal ini digunakan untuk hidrolik double acting,maka pemasangna seal ini disesuaikan dengan arah tekanannya dan di pasang bolak-balik.Jika digunakan untuk hidrolik single acting maka cara memasangnya adalah disesuaikan dengan arah tekanan olinya dan dipasang se arah jika dipasang dua buah seal atau lebih. Kunci untuk memasang seal tipe ini adalah perhatikan celah / siripnya dan perhatikan pula arah tekanan olinya.

Ulasan singkat tentang cara memasang seal hidrolik ini semoa bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.TUKANG BUBUT amatiran.

Silahkan di baca juga :
  1. Hidrolik single acting dan double acting
  2. Piston hidrolik
  3. cover hidrolik

Friday 7 October 2016

CARA MENGETAP DENGAN MESIN BUBUT


cara mengetap dengan mesin bubut


Mengetap,merupakan salah satu pekerjaan di bidang permesinan yang bertujuan untuk membuat drat dalam.Proses pekerjaan ini membutuhkan suatu alat bantu utama yang disebut dengan TAP atau HAND TAP.Alat ini mempunyai bentuk seperti baut yang di buat beberapa alur yang berfungsi sebagai jalur keluarnya tatal bekas tap-tapan.Secara umum tap terbagi dalam 3 macam yaitu tap no 1,2 dan 3.
  1. Tap no 1 adalah sebuah tap yang harus digunakan pada langkah pertama ketika mengetap.Tap ini bisa juga disebut sebagai tap permulaan.Tap ini mempunyai ciri-ciri bagian rata pada mata tap ( lancip-lancip ) paling banyak diantara tap lainnya.
  2. Tap no 2,tap ini digunakan pada langkah kedua pengetapan.Tap ini mempunyai jumlah bagian rata yang lebih sedikit dibanding tap no 1.
  3. Tap no 3.Tap ini berfungsi sebagai tap finishing.Tap ini digunakan pada langkah terakhir proses pengetapan.Tap ini mempunyai bagian rata paling sedikit dibanding tap yang lainnya.
Kebiasaan TUKANG BUBUT amatiran 

Ketika mengetap sebuah lubang yang tembus biasanya saya hanya menggunakan tap no 2.Hal ini saya lakukan untuk menyingkat proses kerja.Meskipun demikian,walaupun hanya menggunakan tap no 2 hasil dari tap-tapan ini sudah bisa dimasukkan bautnya secara sempurna.Akan lain ceritanya jika harus mengetap sebuah lubang yang tidak tembus.Saran saya gunakanlah tap no 1 atau 2 terlebih dahulu supaya enteng mengetapnya.Proses mengetap seperti ini juga harus diakhiri dengan tap no 3 supaya hasilnya bagus dan sama sampai akhir drat.Sekedar saran saja,jangan mengetap dengan menggunakan tap no 3 terlebih dahulu atau hanya menggunakan tap no 3 saja,hal ini mengakibatkan putaran tap menjadi berat dan sangat beresiko patah.

MENGETAP DENGAN MESIN BUBUT


Mengetap juga bisa dilakukan dengan menggunakan mesin bubut.Biasanya proses mengetap dengan mesin bubut ini saya lakukan untuk drat dengan ukuran sekitar 8 sampai 14 mm,dan ini sifatnya opsional , bebas terserah tukang bubutnya.

Langkah-langkah mengetap drat M 12 x 1.75 dengan mesin bubut.
  1. Persiapkan alat-alat untuk mengetap diantaranya hand tap M 12 x 1.75,gagang tap,mata bor 10.5 , pelumas,bor senter dan senter hidup mesin bubut.
  2. Pasang benda kerja.Lakukan bubut facing kemudian buatlah sebuah cekungan kecil pada senter benda kerja dengan memggunakan pisau kanan , atau bisa juga mengebornya dengan menggunakan bor senter..Cekungan ini berfungsi untuk membantu mata bor agar lurus dan diam saat proses mengebor.
  3. Perhatikan tap nya.Pada bagian belakang dari tap ini terdapat sebuah titik kecil yang menerupai sebuak ketrikan.Titik ini berfungsi untuk meluruskan hand tap terhadap lubang yang akan di tap.Oleh karena itu pastikanlah bahwa ujung senter mesin bubut harus benar-benar masuk pada titik ini ketika akan memulai proses mengetap dengan mesin bubut.
  4. Pasang senter hidup pada kepala lepas / tail stock dan dekatkan pada benda kerja dengan perkiraan masih ada ruang yang cukup untuk memasang tap pada benda kerja.
  5. Letakkan tap yang sudah di pasang gagangnya pada lubang yang akan di tap.Dorong senter dengan memutar handel tail stock dan pastikan ujung senter masuk pada titik kecil yang ada pada ujung tap kemudian kuncilah tail stock terhadap meja mesin.
  6. Dorong rumah pisau dengan menggunkan eretan lintang mendekati gagang tap.Posisikanlah rumah pisau ini menjadi tumpuan gagang tap.Perhatikan lingkaran biru pada gambar di atas.Ketika ragum di putar,tap ini diam tidak ikut berputar,dan inilah fungsi dari rumah pahat sebagai tumpuan gagang tap.
  7. Matikan mesin dan posisikan pada rpm netral,sekaligus berikan pelumas pada tap dan luabangnya.
  8. Ambil kunci ragum,letakkan pada posisinya ( lubang yang ada di rahang ragum ) dan pegang dengan menggunakan tangan kiri.Bersamaan dengan itu letakkan tangan kanan anda pada handel tail stock.Posisi ini merupakan posisi persiapan operator / tukang bubut untuk memulai mengetap.
  9. Putar ragum secara manual dengan menarik kunci ragum kebawah.bersamaan dengan itu putarlah handel tail stock ke depan sehingga tap ikut bergerak maju mengikuti putaran ragum.
  10. Pindahkan kunci ragum pada lubang selanjutnya , tarik kembali ke bawah dan kembalai dorong tap dengan memutar handel tail stock secara bersamaan.Begitu seterusnya memutar ragum dan handel tail stock secara bersamaan.
  11. Lakukan berulang-ulang jika perlu berikan sedikit putaran balik untuk memutus tatalnya.
Tipa ringan ala TUKANG BUBUT amatiran ,semoga bermanfaat.

Silahkan di baca juga :

Wednesday 5 October 2016

CARA MEMBUBUT KOTAK DENGAN MESIN BUBUT


Benda kerja kotak,sebuah benda kerja yang berbentuk kotak,baik itu persegi ataupun persegi panjang.Dalam dunia hidrolik,benda kerja dengan bentuk kotak ini sangat sering digunakan.Biasanya benda seperti ini digunakan untuk cover,flange,clevis ataupun check valve.Untuk membuat sebuah benda kerja kotak biasanya mesin yang digunakan adalah mesin milling atau mesin sekrap.Tapi tahukan anda bahwa benda kerja ini juga bisa dekerjakan dengan mesin bubut ?.Nah ,untuk kesempatan kali ini TUKANG BUBUT amatiran akan memberikan tips ringan untuk membuat sebuah benda kerja kotak dengan mesin bubut.

MEMBUBUT BENDA KERJA KOTAK DENGAN MESIN BUBUT


Langkah pertama sebelum membubut sebuah benda kerja sudah pasti adalah pemeriksaan bahan mentah.Pastikan bahwa bahan mentah adalah sesuai dengan gambar benda kerja yang akan dibuat.Pastikan ukuran kotak dan ketebalannya akan bisa dibubut sesuai ukuran yang di minta.

Seperti biasa rahang ragum kita bagi menjadi empat yaitu rahang 1 , 2 ,3 dan 4.Dorong rahang 2 dan 4 kedalam hingga benar - benar mengadu dan berada tepat di tengah - tengah ragum dan kencangkan.Ukur ketebalan benda kerja kemudian lebarkan rahang no 1 dengan perkiraan melebihi ukuran ketebalan benda kerja.Masukkan benda kerja pada celah ragum no 1 ini kemudian kencangkan rahangnya.Seperti langkah pada rahang no 1,lakukan pula pada rahang no 3 untuk benda kerja kedua.Kencangkan rahang ragum no 3 ini kemudian lakukan pengecekan ulang pada rahang ragum no 1.Dengan demikian maka proses mengikat benda kerja sudah selesai dan siap untuk proses membubut.


Proses membubut yang akan digunakan untuk membubut kotak adalah proses membubut permukaan atau facing,oleh karena itu persiapkanlah mesin dan pisau untuk melakukan proses bubut facing.Pada proses bubut untuk sisi kotak yang pertama ini saya sarankan untuk membubut asal rata terlebih dahulu sebagai langkah aman terhadap ukuran hasil akhirnya nanti.Mulailah dengan memberikan kedalaman pemakanan sebanyak 0.5 mm.Perhatikan hasilnya jika sudah rata dan halus maka cukupkanlah untuk proses membubut sisi kotak yang pertama ini.Jika belum maka tambahkanlah kedalaman lagi sebanyak 0.5 mm.


Untuk proses selanjutnya adalah membubut sisi kotak yang berlawanan dengan sisi yang tadi sudah di bubut rata.Buka rahang no 1 ,ambil benda kerja kemudian balik posisinya hingga sisi yang suda di bubut menempel pada bidang rata ragum,sedikit kencangkan rahangnya.Lakukan juga langkah ini untuk benda kerja kedua yang menempel pada rahang no 3,sedikit kencangkan rahangnya.Pukul bagian luar benda kerja untuk memastikan bahwa sisi dalam benda kerja benar-benar rata dengan permukaan ragum,kemudian kencangkan rahangnya.Lakukan pula langkah ini untuk rahang no 1 dan pastikan bahwa benda kerja benar-benar rata dengan permukaan ragum dan kencang.Setelah proses ini selesai maka benda kerja siap untuk di bubut.Berikan kedalaman pemakanan sebanyak 0.5 mm untuk proses membubut yang pertama dan lakukan pengukuran pula pada proses yang pertama ini.Kemudian bubutlah sesuai dengan ukuran yang diinginkan.


Proses setting benda kerja untuk membubut sisi yang ketiga agak sedikit berbeda dengan proses membubut pada sisi pertama dan kedua.Pada langkah ini benda kerja harus disetting supaya siku-siku terhadap bidang rata ragum.Caranya adalah,bukalah rahang ragum no 1 dan 3 kemudian putarlah benda kerja sehingga bagian yang sudah rata berada di sisi kiri dan kanan dari rahang ragum ( lihat gambar ).Kencangkan sedikit rahangnya untuk proses menyiku benda kerja.Letakkan salah satu sisi siku pada sisi benda kerja yang sudah rata dan dekatkan sisi siku yang lain pada permukaan ragum.Lakukan setting siku ini pada kedua sisi benda kerja yang sudah rata pada setiap benda kerja.Pastikan bahwa sisi siku yang menempel pada ragum benar - benar rata untuk setiap sisi benda kerja.Lakukan ini pula pada benda kerja kedua yang berada pada rahang no 3.Pastikan benda kerja benar-benar siku-siku dan kencang sebelum melakukan proses mebubut.Sama seperti proses yang pertama,bubutlah sisi ketiga ini dengan ketentuan asal rata terlebih dahulu.


Proses membubut untuk sisi yang ke empat mempunyai langkah yang sama dengan membubut sisi yang kedua.Pastikan bahwa sisi benda kerja yang menempel pada permukaan ragum benar-benar rata dan benda kerja benar- benar terikat dengan sempurna.


Hal - hal yang perlu diperhatikan.
  1. Pastikan bahwa benda kerja benar terikat dengan sempurna dan kencang karena hanya terikat pada dua sisi saja.
  2. Gunakan putaran sedang.
  3. Proses bubut ini biasanya akan boros pisau karena pisau berbenturan dengan benda kerja yang tidak rata layaknya membubut bulat,oleh karena itu sekedar saran saja , berikanlah radius pada ujung pahat atau jika ada gunakanlah pahat bubut cnc.
  4. Jika benda kerja yang akan dibuat kotak hanya satu,maka bisa menggunakan ragum rahang tiga.Atau jika menggunakan ragum rahang empat , pasanglah sebuah benda yang berfungsi sebagai alat bantu pada rahang yang berlawanan dengan rahang yang digunakan untuk mengikat benda kerja.Gunakanlah benda alat bantu dengan ukuran yang lebih kecil dari benda kerja yang di bubut.
  5. Berikan pelumas setiap proses membubut.
Tips ringan ala TUKANG BUBUT amatiran , semoga bermanfaat.

Silahkan di baca juga :

CARA MEMBACA TABEL MESIN BUBUT / MENGGANTI RODA GIGI UNTUK MEMBUAT DRAT




Mesin bubut terkadang mempunyai perbedaan antara satu dengan yang lain terutama dalam hal membuat drat.Ada sebuah mesin bubut yang hanya cukup memindahkan handel-handel saja untuk membuat drat.Tetapi ada juga yang harus mengganti beberapa roda gigi / gear terlebih dahulu untuk membuat drat.Sebagai tambahan perbendaharaan ilmu kali ini saya akan membahas tentang sebuah mesin bubut yang mengharuskan seorang operator untuk mengganti roda gigi dahulu sebelum mengedrat.

Sebagai contoh sebuah mesin bubut yang dulu pernah ada di bengkel tempat saya bekerja.Mesin ini mempunyai tampilan tabel seperti pada gambar di atas.Pada tabel ini terdapat beberapa kode tabel, diantaranya a.b,ABCD ( kapital ),angka 1 sampai 8 , 120,127,30,35,45,48.Kode ABCD dan angka 1 sampai 8 merupakan kode untuk handel-handel yang berkaitan dengan kecepatan laju eretan bawah dan eretan lintang.Kode yang lain merupakan kode-kode angka yang menunjukkan jumlah mata dalam satu roda gigi / gear.Gear-gear ini juga berkaitan dengan pergerakan laju eretan bawah dan lintang.

Perhatikan gambar yang ada disebelah kiri.Gambar ini menunjukkan posisi dari gear / gear atau roda gigi sebuah mesin bubut.Jika melihat tabelnya maka posisi gear / roda gigi ini sangat berpengaruh terhadap laju pegerakan eretan bawah terutama untuk membuat drat.Begitu pula untuk jenis dratnya baik itu wihtworth ataupun metrik biasanya ada perbedaan posisi gear / roda gigi.Seperti pada gambar di atas,gambar posisi gear sebelah kiri,dimana posisi gear a,penghubung,gear 120 dan gear b berada pada satu garis lurus,posisi ini merupakan posisi untuk membuat drat metrik.Cocokakanlah terhadap tabelnya dimana posisi gear ini berada pada tabel untuk drat jenis metrik,milimeter.Tidak hanya untuk jenis dratnya saja,posisi gear ini juga harus diperhatikan ketika membuat drat dengan jarak tertentu.Jika melihat tabelnya maka jumlah mata dalam roda gigi ini akan berpengaruh terhadap jarak gang sebuah drat/ulir.Sebagai contoh misalnya akan dibuat sebuah drat dengan jarak gang 1.75 mm,maka posisi gearnya adalah posisi yang tampak seperti gambar paling kiri,kemudian jumlah mata dari gear a adalah 35 , gear b 45 kemudian posisikan handel - handel pada angka 1 huruf D dan A.Jika kita ingin membuat drat dengan jarak gang 1.5 mm maka kembali perhatikan tabelnya,dimana jumlah mata untuk gear a harus diganti dari 35 menjadi 30 sedangkan posisi handel-handel dan jumlah mata gearnya masih tetap yaitu D,A dan angka 1.Perhatikan posisi gear,handel-handel dan jumlah mata dalam sebuah gear sebelum membuat sebuah drat dengan mesin bubut.

Gambar posisi gear sebelah kanan merupakan posisi untuk ukuran inchi.Posisi gear a,penghubung dan 120 berada pada satu garis lurus,sedangkan posisi gear 127 harus segaris dengan gear b,sementara posisi gear 120 dn 127 masih dalam satu sumbu.Cara membaca tabel untuk ukuran inchi ini mempunyai prinsip yang sama dengan cara membaca untuk ukuran millimeter.Perhatiakan posisi gear,jumlah mata gear dan handel-handelnya.Untuk gear a dan b sendiri mempunyai jumlah mata yang selalu tetap yaitu gear a 30 dan gear b 45.Sedangkan handel-handelnya harus berubah sesuai dengan drat yang akan di buat.Sebagai contoh misalnya akan membuat drat inci dengan jumlah 12 gang per inchi maka posisi handelnya adalah C,B dan angka 6.

MENGGANTI RODA GIGI / GEAR DISESUAIKAN DENGAN TABEL MESIN BUBUT



Gambar ini merupakan gambar sebuah gear / roda gigi pada sebuah mesin bubut,gear a,b.120,127 dan gear penghubung yang selalu tetap baik itu posisi ataupun jumlah matanya.Gear 120 dan 127 di ikat oleh satu baut yaitu baut no 3,gear 127 berada di luar sedangkan gear no 120 berada di bagian dalam.

Jika melihat posisinya maka gambar di atas berada pada posisi millimeter / drat metrik,dimana gear a,penghubung,120 dan gear b berada pada satu garis lurus.Seandainya posisi ini akan diubah menjadi posisi inchi maka caranya adalah :
  1. Kendurkan baut no 5,gear 120 nantinya akan menjadi turun ke bawah.
  2. Kencangkan kembali baut no 5 untuk memudahkan proses yang lainnya.
  3. Kendurkan baut no 3 dengan perkiraan gear b dapat dengan mudah dikeluarkan kemudian kencangkan kembali untuk memudahkan proses membuka gear b.
  4. Buka baut no 4 kemudian keluarkan gear b.
  5. Pasang kembali gear b dengan membalik posisinya sehingga posisi gearnya berada agak keluar dan segaris dengan gear 127.
  6. Pasang kembali bautnya dan kencangkan.
  7. Kendurkan baut no 3 dan dekatkan gearnya kepada gear b,kemudian kencangkan kembali bautnya.
  8. Kendurkan baut no 5,angkat dan dekatkan gear 120 dengan gear penghubung kemudian kencangkan bautnya.
  9. Selesai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mengganti gear :
  1. Pastikan mesin dalam keadaan mati.Tekan tombol emergency atau matikan saklarnya.
  2. Gunakan kunci yang tepat.Jika menggunakan kunci inggris,pastikan lebarnya tidak terlalul lebar.Membuka kunci inggris terlalu lebar akan membuat baut cepat rusak, selek / dol.
  3. Perhatikan jarak kerapatan antar gearnya.Jika terjadi kebisingan ketika mesin dinyalakan itu artinya jarak kerapatan gear terlalu rapat,solusinya adalah merenggangkan jaraknya.
  4. Perhatikan posisi dan jumlah mata gearnya,pastikan sudah sesuai dengan tabel yang diinginkan.
  5. Baut no 2 3 dan 5 tidak perlu di lepas,cukup dikendurkan saja.Lepas baut no 1 dan 4 jika harus mengganti gear a atau b.
  6. Gunakan sarung tangan karena gear-gear ini sangat tajam.


Saturday 1 October 2016

CARA MENJEPIT BENDA KERJA TAK BERATURAN / CLEVIS HIDROLIK


setting benda kerja tak beraturan dengan rahang empat ( clevis hidrolik arm roll )


Clevis hidrolik merupakan bagian dari hidrolik yang akan digunakan sebagai tempat untuk menempatkan pin hidrolik.Pin ini akan menghubungkan hidrolik dengan sesuatu yang akan diangkat atau didorong dengan hidrolik itu sendiri.Clevis ini mempunyi bentuk yang bermacam-macam dan terkadang tidak beraturan.Seperti yang tampak pada gambar di atas,clevis ini mempunyai bentuk persegi panjang tetapi salah satu ujungnya berbentuk setengah lingkaran.Bentuk seperti ini biasanya disebut dengan mal atau pola.

Cara terbaik untuk mengikat bendaa kerja seperti gambar diatas adalahh dengan menggunakan ragum rahang empat.Meskipun bisa juga menggunakan ragum rahang tiga.Mengikat dengan menggunakan ragum rahang tiga akan memerlukan peralatan tambahan yaitu berupa pipa yang akan dilas titik pada bagian tertentu yang akan digunakan sebagai tempat untuk mengikat clevis ini di ragum.Penggunaan ragum rahang tiga juga akan menambah proses pekerjaan yaitu pengelasan dan penggerindaan untuk melepas pipa yang tadi di las.

CARA MENJEPIT BENDA KERJA DENGAN RAHANG EMPAT


Berikut ini langkah-langkah yang saya lakukan untuk menjepit benda kerja di atas.Sebagai catatan benda di atas mempunyai ukuran 100 x 150 mm tebal 50 mm.
  1. Seperti gambar di atas , ragum saya bagi menjadi 4 bagian yaitu rahang 1 sampai 4.Bukalah masing - masing rahang dengan lebar yang sama yaitu 100 mm.Usahakan jarak masing - masing rahang ini sama jika diukur dari titik tengah ragum,gunakanlah garis - garis lingkaran yang ada pada ragum sebagai parameternya.
  2. Lebarkan rahang no 1 hingga berjarak 155 mm dari rahang no 3 dan lebarkan rahang no 2 hingga berjarak 105 mm dari rahang no 4.
  3. Pasang benda kerja dan kencangkan pada rahang no 1 dan 2.
  4. Lakukan setting benda kerja pada permukaannya terlebih dahulu baru kemudian setting kesenterannya.
  5. Seperti yang tampak pada gambar no 1,cara setting kesenteran benda kerja ini dilakukan pada bagian benda kerja yang berbentuk setengah lingkaran.Letakkan jarum dial pada bagian ini dan senterlah benda kerja ini pada bagian yang terikat pada rahang no 2 3 dan 4.Cara ini mempunyai kelebihan yaitu senter yang langsung mengarah pada benda kerja.Kelemahan dari cara ini adalah ketika harus membubut dalam jumlah yang banyak.Proses setting dengan cara ini akan memakan waktu yang lumayan banyak karena biasanya benda seperti ini hasil potongannya tidak rapi bahkan cenderung miring.
  6. Cara lain ( gambar no 2 ) untuk nyetting benda kerja ini adalah dengan melakukan setting pada rahang ragumnya terutama rahang yang mengikat bagian setengah lingkarannya ( rahang 2 3 dan 4 ).Kelebihan dari cara ini adalah proses setting yang cepat ketika harus membubut dalam jumlah yang banyak.Meskipun benda kerja mempunyai bentuk yang tidak bagus , sudah pasti tidak akan berpengaruh apa -apa karena yang di setting adalah ragumnya.Kelemahan dari car aini adalah jarak rahang no 1 yang terlalu jauh,oleh karena itu jarum pasti akan berbenturan dengan rahang ini.Solusi untuk masalah ini adalah lakukan proses setting dengan bolak - balik dari rahang 2 3 4 kemudian 4 3 2 tanpa harus melalui rahang 1.Cara kedua ini merupakan cara yang saya pilih.

setting benda kerja tak beraruran ujung clevis hidrolik arm roll

PROSES MENJEPIT UNTUK MEMBUBUT UJUNG CLEVIS

Setelah selesai proses membubut lubang pinnya,langkaj selanjutnya untuk membubut clevis ini adalah meratakan ujungnya.Langkah - langkah yang saya lakukan untuk proses ini adalah :
  1. Lepas benda kerja setelah selesai proses melubangi dengan cara membuka ragum pada rahang no 2 dan 1.Biarkan jarak rahang no 2 dan 4 karena masih akan digunakan untuk proses selanjutnya.Ubah jarak rahang no 1 dan 3 menjadi 50 mm kemudian lebarkan rahang yang no 1 sejauh 5 mm.
  2. Masukkan benda kerja dan kencangkan ragum pada rahang no 1 dan 2.
  3. Setting ragum pada rahang no 2 dan 4 dengan kekencangan setengah kencang.
  4. Siku permukaan benda kerja terhadap permukaan ragum ( no 2 ).Lakukan pada dua sisi permukaannya yaitu pada rahang no 1 dan 3.
  5. Setting pada ujung benda kerja.Lakukan proses ini pada ke empat sudut benda kerja.Biasanya setting ini tidak akan bisa sama persis dan hanya mendekati saja ( no 3 ).
  6. Setting benda kerja pada ujungnya pada bagian yang segaris dengan rahang no 1 dan 3.Lakukan proses ini dengan mengendurkan dan mengencangkan rahang ragumnya.Lakukan pengecekan kesikuan benda kerja terhadap ragum setiap satu atau dua kali proses mengendurkan dan mengencangkan rahangnya.Biasanya kesikuan ini akan berubah setiap rahang ragum dibuka atau dikencangkan ( proses no 2 ).
  7. Lakukan dengan tepat hingga diperoleh hasil yang bagus.
  8. Terakhir lakukan proses meratakan ujung clevis dengan langkah seperti membubut rata memanjang.
Tips ringan ala TUKANG BUBUT amatiran ini semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Silahkan dibaca juga :