Saturday 24 September 2016

CARA MEMBUBUT ALUR DALAM / PRAKTEK MEMBUAT COVER HIDROLIK





COVER HIDROLIK.Merupakan bagian dari hidrolik yang berfungsi untuk meletakkan seal-seal / perangkat anti kebocoran,baik pada as ataupun pada tabung hidrolik.Cover hidrolik sendiri ada bernacam-macam,ada tipe baut,snap ring atau tipe drat seperti yang nampak pada gambar di atas.Dari ketiga tipe cover tersebut ada satu kesamaan yaitu sebagai tempat seal-seal.Oleh karena itu dibagian dalam cover hidrolik ini pasti terdapat groove atau alur-alur yang berfungsi sebagai rumah seal.

Pada kesempatan kali ini TUKANG BUBUT amatiran akan mencoba mengulas tentang cara membuat groove / rumah seal hidrolik.Meskipun pada dasarnya sebuah cover hidrolik ini bisa juga digunakan sebagai bahan untuk latihan membuat alur luar,drat luar,membubut rata bertingkat,membubut tirus dan sebagainya.Namun kali ini akan kita fokuskan pada pembuatan groove / alur dalam.

CARA MEMBUBUT ALUR DALAM DENGAN MESIN BUBUT

Perlu diketahui bahwa mesin yang saya gunakan untuk membuat cover hidrolik ini merupakan mesin yang cukup besar.Panjang mesin 1500 dengan ukuran ragum sebesar 16 inchi.Alat yang diperlukan untuk membubut alur dalam antara lain ;
  1. Mata bor,biasanya mata bor yang saya gunakan adalah mata bor diameter 25 dan 45 mm.
  2. Pisau bubut dalam.
  3. Pisau alur dalam.Jika melihat gambar diatas maka saya sarankan untuk mempersiapkan sebuah pisau alur dalam dengan lebar 5.2mm.
  4. Sketmat / jangka sorong
  5. Peralatan kelengkapan membubut lainnya
Langkah pertama tentu adalah pengecekan bahan mentah.Hal ini sangat saya tekankan dalam setiap pekerjaan apapun,mengingat resikonya adalah buat operator itu sendiri.Langkah selanjutnya adalah memasang benda kerja,mengebor dan membubut diameter dalam hingga menjadi ukuran 51 mm.Proses ini akan kita bahas selanjutnya.Untuk kali ini akan kita fokuskan pada pembuatan alur dalam.

Langkah membubut alur dalam.
  1. Pasanglah pisau alur dengan ketinggian diatas senter benda kerja.Pasang dengan benar,jangan sampai miring karena akan mempengaruhi hasilnya.Dan juga biasanya akan berbunyi menderit jika pisau alur ini tidak lurus terhadap benda kerja.
  2. Posisikan pisau pada permukaan benda kerja ( facing ).Pada keadaan seperti ini posisikan parameter eretan bawah dan atas pada angka nol.
  3. Tarik keluar pisau dengan eretan bawah sejauh 1 mm atau lebih.Jangan terlalu jauh karena hanya digunakan sementara.
  4. Kembali geser pisau dengan eretan bawah sejauh 5 mm ke arah lubang benda kerja ( pisau masuk ke dalam lubang ).Tambahkan geser pisau dengan eretan atas sejauh 0.2 mm.Nilai 5 + 0.2 ini merupakan nilai dari lebar pisau yang digunakan.
  5. Geser kembali pisau denga eretan bawah sejauh 5 mm.Nilai ini merupakan nilai jarak alur pertama dari pinggir benda kerja.
  6. Tempelka pisau pada bagian yang akan di buat alur.Pada keadaan ini,posisikan parameter eretan lintang pada angka nol.
  7. Dorong sedikit keluar pisau dengan memutar eretan lintang searah jarum jam,kira-kira sejauh 1 mm.
  8. Putar mesin pada putaran sedang.
  9. Dorong pisau dengan eretan lintang hingga menyayat benda kerja dan terbentuklah sebuah alur.
  10. Pada proses membuat alur ini usahakan untuk berhenti memutar eretan lintang setiap 1 mm ( opsional ).Hal ini berfungsi untuk memutus tatal supaya tidak terjadi selip pada alur yang telah di buat.
  11. Berikan kedalaman alur untuk alur yang pertama ini sedalam 4 mm.Sisakan 0.1 mm untuk finishing.
  12. Tarik keluar pisau dengan eretan lintang hingga pisau bebas dari diameter dalam benda kerja
  13. Lebarkan alur sesuai dengan gambar yaitu sejauh 4.8 mm ( 10 - 5.2 ) dengan menggunakan eretan bawah sejauh 4mm kemudian ditambah dengan eretan atas sebanyak 0.8 mm.Cara penambahan ini sifatnya opsional,tergantung tukang bubutnya.
  14. Kembali lakukan pembubutan alur hingga kedalaman 4,1 mm kemudian geser kekanan pisau dengan menggunakan eretan bawah sampai mentok dan kembali geser kekiri sampai mentok juga sebagai proses finishing.Setelah itu tarik keluar pisau dengan menggunakan eretan lintang hingga pisau terbebas dari diameter dalam benda kerja.Sampai di sisni berarti kita sudah berhasil membuat alur yang pertama.
  15. Selanjutnya adalah proses membuat alur yang kedua.Caranya geserlah pisau dengan eretan bawah sejauh 5 mm ditambah 0.2 dengan eretan atas.Seperti yang tadi saya katakan,nilai ini merupakan nilai dari lebar pisau.
  16. Setelah itu geser kembali pisau denga eretan bawah sejauh 9 mm ditambah 0.5 mm dengan eretan atas.Nilai ini merupakan nilai dari jarak antara alur perama dengan alur kedua.Cara ini juga sifatnya opsional,bisa saja seorang tukang bubut langsung menggeser pisau dengan menjumlahkan kedua nilai yaitu jarak alur pertama dan kedua dengan lebar pisau ( 9.5 + 5.2 ).
  17. Kembali lakukan pembubutan alur dan untuk alur yang kedua ini dalamnya adalah 9 mm.Sisakan 0.1 mm untuk proses finishing dan berhentilah sejenak setiap pendalaman 1 mm.
  18. Lakukan pelebaran alur dengan menggeser pisau sejauh 1.8 mm.
  19. Lakukan pendalaman alur hingga pada kedalaman 9 mm kemudian geser kanan kiri sampai mentok seperti pada proses finishing pada pembubutan alur yang pertama.
  20. Untuk pembuatan alur yang ketiga caranya adalah sama dengan pembuatan alur yang kedua.Geserlah dahulu pisau selebar ukuran pisau ditambah dengan jarak antara kedua alurnya.kemudian buatlah alur sesuai dengan ukuran yang diinginkan.Begitu seterusnya hingga pembuatan alur yang terakhir.
Hal-hal yang perlu diperhatikan.
  1. Lebar pisau.Lebar pisau 5.2 mm saya pilih untuk memudahkan dalam proses hitung.Lebar pisau ini mempunyai sifat opsional,terserah pada operatornya.Jika memang ada tentu akan lebih bagus jika menggunakan lebar pisau 5.5 mm.Lebar pisau 5 mm lebih ini saya maksudkan untuk memudahkan pada pembuatan alur dengan lebar 10 mm.Jika menggunakan lebar pisau hanya 5 mm atau bahkan kurang,biasanya untuk proses pelebaran akan sedikit repot menghitungnya.Jika dipaksakan melebarkan dengan jarak 5 mm,biasanya benda kerja tidak akan habis tersayat.Akan ada sisa pada proses pelebaran alur.Jika kurang dari 5 mm,sudah tentu akan menambah langkah pelebaran alurnya ,karena tidak bisa dua kali proses pelebaran alur.
  2. Menghitung lebar pisau.Nilai ini harus diingat-ingat untuk prose membuat alur dalam.Jika nilai ini lupa maka sudah pasti hasilnya akan salah.Oleh karena itu ingat-ingatlah untuk menggeser / menghitung lebar pisau sebelum menggeser pisau untuk jarak antara alur satu dengan lainnya.
  3. Gunakan selalu cairan pendingin atau pelumas.
  4. Untuk lubang kecil biasanya tatal akan sulit untuk keluar.Oleh karena itu pisau perlu di tarik kelur jauh dari benda kerja untuk membuang tatalnya.Pada keadaan seperti ini,perhatikanlah posisi angka pada eretan bawah sebelum menarik keluar pisau.Kalau perlu putar parameternya dan ganti dengan posisi / angka nol.Hal ini akan digunakan sebagai tanda ketika pisau akan kembali masuk untuk proses selanjutnya.
  5. Jangan memakskan pisu yang sudah tumpul,biasanya berakibat psau menjadi patah.
Tips ringan dan semoga bermanfaat.Cara-cara ini merupakan cara ala TUKANG BUBUT amatiran.bisa jadi akan berbeda dengan operator lainnya.Oleh karena itu cara ini bisa saja di terima bisa saja di tolak.Salam TUKANG BUBUT amatiran.

Baca juga :

1 comment:

  1. Untuk fast respons silahkan hubungi admin kami di WA / phone : 085877027374 atau pin bb : 7D6906FB,trima kasih sudah berkunjung.

    ReplyDelete