Wednesday 14 September 2016

CARA MEMBUBUT

cara membubut as hidrolik untuk piston

Membubut merupakan salah satu pekerjaan permesinan yang mempunyai proses kerja dimana benda kerja berputar sedangkan pahat / pisau bergerak secara memanjang atau melintang.Atau bisa juga disebut dengan proses dimana benda kerja berputar sedangkan pisau / pahat diam.Hal ini merupakan kebalikan dari proses mengebor dengan mesin bor,dimana pisau / pahat ( mata bor ) berputar sedangkan benda kerja dalam keadaan diam.Diantara proses-proses membubut yang sering dilakukan adalah :
  1. Membubut rata permukaan / facing
  2. Membubut rata memanjang
  3. Membubut rata bertingkat
  4. Membuat alur luar
  5. Membuat drat
Sebenarnya masih banyak proses pekerjaan yang bisa dilakukan dengan mesin bubut.Proses yang disebutkan diatas merupakan proses yang akan kita bahas pada pertemuan kali ini.

 

CARA MEMBUBUT RATA BERTINGKAT,MEMBUAT ALUR DAN ULIR DENGAN MESIN BUBUT 


Gambar diatas sebenarnya adalah sebuah gambar as hidrolik dengan diameter 45 mm.Oleh karena itu sebelum melakukan proses permesinan lakukanlah pengecekan terhadap benda kerja tersebut ( dalam hal ini adalah as hidrolik ).Langkah selanjutnya adalah mengikat benda pada ragum kemudian memulai untuk proses membubut.

1.Membubut rata permukaan / facing.

Langkah pertama sebelum membubut tentu adalah memasang pahat / pisau.Pasanglah pisau dengan memperkirakan ketinggiannya terhadap senter benda kerja.Persiapkan posisi pisau untuk membubut facing yaitu dengan memirigkan pisau ke arah kiri sekitar 30 derajat.Dekatkan pisau terhadap permukaan benda kerja hingga menggoresnya dan membentuk sebuah lingkaran.Dari sini sudah tentu akan kelihatan posisinya,apakah terlalu tinggi atau kurang tinggi terhadap senter benda kerja.Untuk lebih jelasnya silahkan tambahkan pemakanan sedalam 0.25  kemudian tarik pisau ke arah senter benda kerja.Jika hasil sayatan pisau ini bisa habis ketika sampai titik senter benda kerja,maka ini artinya pisau sudah berada dititik senter benda kerja.Jika masih berada dibawah atau diatas senter pasti akan terlihat dengan jelas.Jika kurang tinggi berilah ganjal pada gagang pisau dan begitu sebaliknya jika ketinggian kurangilah ganjalnya.Setelah berhasil memasang pisau setinggi senter benda kerja maka lakukanlah bubut facing hingga rata dan lakukan secara otomatis.

Cara kedua

Posisikan parameter ( angka ) eretan bawah pada posisi nol.Pasang pisau seperti tadi yang kita bahas tetapi tidak dengan memiringkan posisi pisau,biarkan pada posisi lurus.Dekatkan pisau terhadap permukaan benda kerja.Lakukan proses bubut facing secara manual dengan menggunakan eretan atas,caranya berikan kedalaman pemakanan dengan menggunakan eretan lintang sekitar 5 mm, kemudian dorong pisau dengan memutar eretan atas hingga membubut benda kerja sepanjang kurang lebih 1 mm.Tarik keluar pisau dengan menggunakan eretan atas,berikan kembali pemakanan dengan menggunakan eretan lintang dan kembali lakukan proses bubut dengan menggunakan eretan atas.ulang-ulang proses ini hingga sampai pada titik senter benda kerja.Sama dengan cara pertama,posisi pisau  baik terlalu tinggi atau terlalu rendah,pasti akan terlihat dengan jelas.Ciri-ciri pisau yang terlalu rendah adalah pisau akan menghasilkan sisa bubutan pada senter benda kerja dengan bentuk bulat rata memanjang, dan pisau yang posisinya terlalu tinggi akan menghasilkan bubutan berbentuk lancip pada senter benda kerja.

Lakukan penyetelan pisau hingga benar-benar berada pada titik senter benda keja.Jika sudah benar posisi pisaunya tarik pisau keluar dengan menggunakan eretan lintang secara manual.Setelah itu berikan proses finishing dengan membubut facing secara otomatis.Kelebihan dari cari kedua ini adalah posisi pisau sudah siap untk digunakan membubut rata memanjang karena sudah di setel pada posisi nol.

2.Membubut rata memanjang

Pindahkan handel-handel untuk kecepatan potong eretan bawah menjadi kecepatan yang paling pelan,karena baru saja digunakan untuk membubut facing.Biasanya kecepatan potong untuk bubut facing ini akan terlalu cepat jika digunakan untuk membubut rata memanjang.Memindah posisi handel ini sering sekali terlupakan sehingga pergerakan eretan bawah menjadi terlalu cepat ketika membubut rata memanjang dan mengakibatkan pisau menjadi patah.

Geser posisi pisau kearah dalam dengan menggunakan eretan bawah sejauh 60 mm ( disesuaikan dengan panjang benda kerja yang akan di bubut,dan ini sifatnya opsional ).Geser pisau kearah benda kerja dengan menggunakan eretan lintang hingga sedikit menyayat permukaan benda kerja.Pada posisi seperti ini setel parameter / angka eretan lintang pada posisi nol kemudian kunci.Goresan pada jarak 60 ini selain berfungsi sebagai penentuan posisi nol pisau juga digunakan sebagai tanda akhir untuk proses pembubutan.

Tarik keluar pisau dengan menggunakan eretan lintang dan bawah.Berikan kedalaman pemakanan sebanyak 3 mm,dekatkan pisau dengan eretan bawah hingga berjarak sekitar 1 mm dari benda kerja.Tekan handel otomatis eretan bawah dan mesin pun berjalan secara otomatis membubut rata memanjang.Berhentikan eretan bawah dengan menarik handelnya sebelum sampai angka 60,misalnya pada angka 59.5.Tarik keluar pisau dengan menggunakan eretan bawah,matikan mesin dan lakukan pengukuran dari hasil pembubutan ini.Setelah itu berikan kembali kedalaman pemakanan sebanyak yang di butuhkan sehingga hasil akhirnya menjadi 40-0.05 sesuai dengan gambar.Lakukan kembali pembubutan secara otomatis,berhentikan eretan bawah pada angka 59.5 dan lakukan pembubutan secara manual hingga mencapai jarak 60 mm.Tarik keluar pisau dengan menggunakan eretan lintang,putar secara perlahan supaya hasilnya halus dan rata.Sampai disini berarti anda sudah bisa membubut rata memanjang.

3.Membubut rata bertingkat

Membubut rata memanjang adalah proses membubut dengan ukuran diameter berbeda-beda tetapi masih dalam satu proses pembubutan,Seperti pada gambar di atas,proses pembubutan ini disebut sebagai proses membubut rata bertingkat karena di mulai dengan membubut diameter 40,dilanjutkan dengan 38 dan 30 mm.Proses ini merupakan gabungan dari proses membubut rata memanjang.

Untuk membubut rata bertingkat lakukanlah dengan memulai dari ukuran yang paling besar dan diakhiri dengan ukuran yang paling kecil.Jika melihat gambar di atas maka mulailah dengan membubut dari diameter 40 sepanjang 60 mm,38 sepanjang 45 dan di akhiri dengan diameter 30 sepanjang 15 mm.

4.Membubut alur luar

Untuk membubut alur luar langkah awal yang harus dilakukan adalah mempersiapkan  pisau alurnya.Persiapkanlah sebuah pisau alur dengan ukuran minimal 0.5 atau 1 mm lebih kecil dari ukuran lebar alur yang akan dibuat.Jika melihat gambar diatas maka persiapkanlah pisau dengan lebar 2.5 mm,pasang pada rumah pisau dengan ketinggian sekitar 1 mm diatas senter atau tepat di tengah-tengah senter benda kerja.

Untuk membuat alur yang pertama yaitu alur untuk langkah bebas pisau drat caranya adalah tempelkan pisau pada dimeter 38, setel angka eretan lintang pada posisi nol kemudian kunci.Tarik keluar dan tempelkan pisau pada jarak 45 mm ( tempat yang akan dibuat alur ),nyalakan mesin dan dorong pisau dengan eretan lintang hingga membubut benda kerja sedalam 3 sampai 3.5 mm.Tarik keluar pisau dengan eretan lintang,lebar alur dengan menggeser pisau ke kanan dengan menggunakan eretan lintang sejauh 0.5 mm.Kembali majukan pisau dengan eretan lintang sedalam 3 sampai 3.5 mm sesuai kedalaman alur pada langkah pertama.Jadi lebar alur ini kita buat dengan ukuran 3 mm sedalam3 sampai 3.5 mm.

Alur yang kedua pada gambar diatas adalah alur dengan ukuran diameter 36.5 lebar 3 mm.Alur ini akan kita buat dengan jarak 5 mm dari pinggir caranya,tempelkan pisau pada jarak 45,tarik keluar pisau dengan eretan lintang kemudian geser pisau sejauh 7.5 mm,( dihitung dari 2.5 lebar pisau di tambah 5 jarak alur dari pinggir ).Tempelkan pisau pada diameter 40 posisikan angka eretan lintang pada angka nol dan kunci.Tarik keluar pisau dengan eretan lintang,nyalakan mesin kemudian dorong pisau dngan eretan lintang sedalam 3 mm.Tarik keluar pisau ,matikan mesin dan lakukan pengukuran kedalaman alur yang baru saja kita buat.Pengukuran ini dilakukan sebagai langkah aman terhadap hasil akhir ,karena ukuran ini menuntut hasil yang presisi.Kembali lakukan pembubutan alur hingga ukuran diameter 36,6 ( sisakan 0.1 mm untuk finishing ).Lebarkan pisau dengan eretan atas sejauh 0.5 mm.Kembali dorong pisau hingga kedalaman 3.5 mm,geser pisau kekanan dengan eretan atas sejauh 0.5 mm sebagai langkah finishing.Tarik keluar pisau dan lakukan pengecekan ukuran alur yang baru saja dibuat.

Gunakan putaran sedang dan berikan pelumas / cairan pendingin ketika membuat alur dengan mesin bubut.

5.Chamfer

Jika merunut langkah dan cara-cara membubut diatas maka setiap sudut dari hasil bubutan masih dalam keadaan sangat tajam oleh karena itu perlu dilakukan proses chamfer supaya tidak tajam.Pasang pisau drat luar dengan ketinggian sekitar 1 sampai 2 mm di atas senter benda kerja.Selain digunakan untuk membuat drat, pisau ini juga bisa digunakan  untuk melakukan proses chamfer.

6.Membuat drat

Langkah-langkah untuk membuat drat dengan mesin bubut sudah dibahas di artikel lain.Silahkan klik link berikut ini dan semoga bermanfaat,TUKANG BUBUT amatiran.

Cara membuat drat dengan mesin bubut



No comments:

Post a Comment