Tuesday 20 September 2016

CARA MEMBUBUT ALUR LUAR / MEMBUAT PISTON HIDROLIK




Pekerjaan membubut alur pada sebuah bengkel bubut terutama yang memproduksi hidrolik , merupakan salah satu pekerjaan yang penting dan sering sekali dilakukan.Proses bubut ini sering digunakan ketika membuat sebuah piston ataupun bagian-bagian lain dari hidrolik yang akan dipasang sebuah o-ring / seal.Pisau / pahat yang digunakan tentu saja adalah pisau alur luar atau biasa juga disebut dengan pisau potong.Sisi paling tajam dari pisau ini berada dibagian depan bukan di samping , oleh karena itu pisau ini hanya mempunyai arah pemakanan ke depan / maju ke arah senter benda kerja.Dalam memasang pisau ini bagian depan pisau harus benar-benar rata terhadap diameter benda kerja supaya hasilnya bisa lurus dan rata.Pemasangan pisau yang tidak benar ( miring ) akan berakibat terhadap hasil bubutan yang tidak rata dan lurus serta ada kemungkinan pisau patah.Untuk ketinggiannya sebenarnya settingan terbaik adalah setinggi senter benda kerja,akan tetapi TUKANG BUBUT amatiran lebih suka memasang pisau dengan ketinggian sedikit di atas senter benda kerja.Yang saya rasakan adalah pisau terasa ringan ketika di dorong dengan eretan lintang.Apalagi jika membubut alur pada material bronze atau kuningan,saya sangat sarankan untuk memasang pisau di atas senter benda kerja.Jarak ketinggian pisau terhadap senter ini tidak ada ukuran yang pasti,selama ketika proses membubut pisau masih bisa menyayat benda kerja maka ketinggian pisau ini bisa dikatakan benar.Batasannya adalah jika pisau sudah tidak bisa menyayat benda kerja dan pisau terasa berat , seperti mentok / tertahan.Jika sudah seperti ini berarti pisau ini terlalu tinggi dan harus direndahkan

MEMBUBUT ALUR LUAR / PRAKTEK MEMBUAT PISTON HIDROLIK

Bahan praktek untuk proses membubut alu luar ini adalah sebuah piston hidrolik.Seperti yang terlihat pada gambar di atas,piston hidrolik ini terdiri dari 3 buah alur luar.Satu untuk wear ring dan dua untuk piston seal.Langkah-langkah untuk membuat piston hidrolik ini antara lain :
  1. Periksa bahan mentah dan pastikan bahwa bahan sesuai dengan keperluan,yaitu lebih besar dari diameter 124 mm dan lebih tebal dari 55 mm.
  2. Pasang benda pada ragum.Jika memungkinkan pasanglah benda kerja sepanjang lebih dari 50 mm dari rahang ragum.Hal ini dilakukan supaya alur bisa di bubut sekaligus dalam satu langkah kerja.
  3. Tentukan putaran ragum pada putaran sedang,karena proses ini akan diawali dengan pengeboran.Borlah benda kerja sesuai dengan ketentuan yaitu di bawah diameter 56 mm.Saya sendiri biasanya menggunakan bor 54 atau 55 mm.
  4. Lakukan bubut facing / permukaan dengan kedalaman 0.5 mm atau cukup asal rata saja.
  5. Lakukan bubut rata memanjang hingga menjadi ukuran diameter 124 panjang lebih dari 50 mm.
  6. Tentukan pisau alur.Misalnya kita gunakan pisau dengan lebar 5mm.Pasang pisau alur , dorong pisau dengan menggunakan eretan lintang hingga pisau menyentuh permukaan diameter benda kerja.Pada posisi seperti ini posisikan angka eretan lintang pada angka nol.
  7. Tarik keluar pisau kemudian nyalakan mesin pada putaran sedang.
  8. Posisikan pisau dengan perkiraan jaraknya sekitar 6 mm dari pinggir benda kerja.Dorong pisau dengan eretan lintang hingga menyayat benda kerja sedalam 2 mm.
  9. Matikan mesin kemudian ukur hasil bubutan sementara ini.Pastikan bahwa jarak alurnya adalah 5 mm dari pinggir benda kerja.Jika masih lebih dari 5 mm, guanakan eretan atas untuk menggeser pisau hingga didapat ukuran yang sesuai yaitu 5 mm dari pinggir benda kerja.
  10. Kembali lakukan pendalaman alur hingga sedalam 11. 8 mm,sisakan 0.2 mm untuk finishing.
  11. Tarik keluar pisau dan geser sejauh 4 mm ke arah kiri untuk melebarkan alur.Proses menggeser pisau ini bisa dilakukan dengan eretan atas ataupun eretan bawah.
  12. Kembali lakukan pendalaman alur sedalam 11.8 mm.
  13. Matikan mesin.Ukur lebar alur untuk menentukan pelebaran alur untuk yang terakhir kalinya.
  14. Lebarkan alur sesuai dengan hasil pengukuran tadi.Lakukan pendalaman alur hingga sedalam 12 mm kemudian geser ke kanan dengan eretan atas atau bawah hingga akhir alur.
  15. Tarik keluar pisau dengan eretan lintang.Matikan mesin, ukur diameter dan lebar alur yang telah di buat.Pastikan ukurannya sesuai dengan yang diinginkan yaiutu diameter 112 lebar 12 mm.Jika masih kurang , kembali lakukan proses pembubutan hingga diperoleh ukuran yang sesuai.
  16. Sampai disini berarti alur yang pertama sudah berhasil di buat.
Pembuatan alur ke dua dan ketiga.
  1. Posisikan pisau dengan perkiraan pisau berada di jarak lebih dari 3 mm dari alur yang pertama.
  2. Nyalakan mesin,dorong pisau hingga sedalam 4 mm.
  3. Tarik keluar pisau dan lakukan pengukuran terhadap hasil alur ini.Pastikan jaraknya 3 mm dari alur yang pertama.Jika masih lebih besar , geser pisau dengan eretan atas hingga diperoleh jarak 3 mm dari alur yang pertama.
  4. Lakukan pelebaran alur ke arah kiri hingga diperoleh lebar alur 15 mm.
  5. Sepeti pada pembuatan alur yang pertama,lakukan pendalaman alur sedalam 4.1 mm pada langkah terakhir kemudian geser ke kanan hingga akhir alur.
  6. Matikan mesin dan lakukan pengukuran.Pastikan hasilnya adalah lebar alur 15 mm diameter 124-0.1 mm.
  7. Dengan cara yang sama , buatlah alur yang ketiga hingga diperoleh ukuran lebar alur 12 mm diameter 112 mm.
  8. Gunakan pisau drat luar untuk membubut chamfer pada setiap sudut / pinggir alur benda kerja supaya tidak tajam.
Silahkan dibaca juga :
  1. Cara membubut
  2. Pisau alur luar
Semoga bermanfaat,TUKANG BUBUT amatiran.

1 comment:

  1. Anda bisa menghubungi admin blog TUKANG BUBUT amatiran di no 085877027374 atau BB 7D6906FB.trima kasih sudah berkunjung.

    ReplyDelete